Cara Pemakaian Infus Sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional)

Alvindwiputra.id – Saat sedang berada di rumah sakit hanya sekedar untuk menjenguk seseorang, seperti anggota keluarga maupun teman yang sakit kita pasti melihat ada banyak sekali pasien yang berbaring dengan menggunakan infus. Tujuan pemberian infus tersebut tergantung dengan kebutuhan tubuh pasien.

Infus biasa digunakan untuk mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit di dalam tubuh, memberikan obat, memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi atau bisa digunakan untuk transfusi darah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemakaian infus pada pasien dapat meningkatkan kesembuhan fisiknya.

Advertising

Pemasangan atau pemakaian infus kepada pasien hanya boleh dilakukan oleh ahli medis, seperti dokter atau suster / perawat yang berpengalaman. Hal ini disebabkan karena memasang atau memakaikan infus kepada pasien harus tetap disesuaikan dengan SPO atau Standar Prosedur Operasional.

Cara Pemakaian Infus Sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional)

Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang cara pemakaian infus sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional). Terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai indikasi dan kontraindikasi pemakaian infus yang diambil dari situs abcmedika.com.

A. Indikasi Pemasangan Infus

  1. Untuk pasien dalam keadaan emergency
  2. Untuk mempercepat pemberian obat
  3. Untuk pasien yang membutuhkan terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus
  4. Untuk pasien yang memerlukan pencegahan gangguan elektrolit dan cairan
  5. Untuk pasien yang mendapatkan transfusi darah
  6. Untuk menurunkan rasa ketidaknyamanan pasien

B. Kontraindikasi Pemasangan Infus

Terjadi efek inflamasi seperti demam, rasa nyeri, bengkak dan terjadi infeksi pada tempat pemasangan infus.

Terjadi infeksi pada daerah lengan bawah pada pasien penderita gagal ginjal karena lokasi pemasangannya biasa digunakan untuk tindakan cuci darah atau hemodialisis.
Membuat pembuluh vena kecil aliran darahnya menjadi terhambat.

Setelah mengetahui informasi ini saja, tak hanya mahasiswa menuntut ilmu saja yang bisa mengerti tentang indikasi dan kontraindikasi dari pemasangan infus, orang awam juga dapat mengerti sehingga tidak buta informasi mengenai dunia medis.

Alat Penting Pemasangan Infus

Kemudian, ada hal lain lagi yang harus diketahui yaitu tentang peralatan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan infus, diantaranya adalah set infus, standar infus, sarung tangan, gunting, kapas alkohol, cairan yang disesuaikan dengan program medis, torniket, betadin, plester, jarum infus dengan ukuran yang sesuai dan kasa steril. Sebelum melakukan pemasangan infus, pastikan bahwa bahan dan alat tersebut sudah tersedia dengan lengkap.

Agar informasi ini menjadi lebih lengkap dan sesuai dengan judul artikel ini, berikut ini juga akan dijelaskan informasi mengenai cara pemakaian infus sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional) yang diambil dari situs my-mediakes.blogspot. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Sebelum memasang infus kepada pasien, pastikan bahwa telah mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Kemudian, hubungkan atau gabungkan cairan dan infus set dengan cara menusukkan pada karet atau selang yang ada di botol infus.
  • Isilah cairan ke dalam set infus dengan cara menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian, lalu bukalah klem selang sampai cairan memenuhi selang dan hingga udara selang dapat keluar.
  • Letakkan pengalas tepat berada di bawah pembuluh vena yang akan dilakukan penginfusan.
  • Melakukan pembendungan dengan menggunakan torniket atau yang biasa disebut dengan karet pembendung sekitar 10 – 12 cm di atas tempat penusukkan dan jika pasien dalam keadaan sadar mintalah untuk menggenggam dengan gerakan sirkular.
  • Kenakan sarung tangan yang steril dan desinfeksi daerah yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol.
  • Tahap berikutnya adalah melakukan penusukkan pada pembuluh vena dengan cara meletakkan ibu jari pada bagian bawah vena dan dengan posisi jarum yang mengarah ke atas.
  • Setelah itu, perhatikan keluarnya darah melalui jarum. Jika penusukkan terjadi pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluar bagian dalam jarum dan teruskan dengan menusukkan ke bagian dalam vena.
  • Selanjutnya, setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan tahan bagian atas vena dengan menekannya menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
  • Kemudian, hubungkan bagian infus dengan selang infus. Lalu, buka pengaturan tetesan dan atur kecepatan sesuai dosis yang diberikan kepada pasien.
  • Lakukan fiksasi dengan menggunakan kasa steril, tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta jangan lupa untuk mencatatkan ukuran jarum yang digunakan.
  • Catat juga jenis cairan, letak infus dan kecepatan cairan infus. Kemudian, lepaskan sarung tangan dan cucilah tangan hingga bersih.

Tambahan video tentang “Setting up ALARIS IV Infusion Pump and adding secondary IV infusion Video Lecture”

Bagi calon tenaga medis yang belum ahli untuk melakukannya, tidak dianjurkan untuk melakukannya tanpa pengawasan dari dokter ataupun tenaga medis yang sudah berpengalaman.

Incoming search terms:

  • bagian bagian Infus
  • standar operasional pemasangan infus